Adalah cabang ilmu yang menerangkan tentang
catatan-catatan yang dihadapkan pada para perawi dan tentang kecacatan para
rawi (jarh) dan keadilan mereka (Ta’dîl ) dengan memakai
kata-kata yang khusus untuk menerima atau menolak riwayat mereka, sekaligus
tentang martabat-martabat dari kata-kata tersebut.
Meski secara hakikat ilmu ini adalah bagian dari ilmu Rijalil Hadits,
tetapi karena bagian ini dipandang sebagai yang terpenting maka ilmu ini
dijadikan sebagai ilmu yang berdiri sendiri.
Di antara ulama memiliki perhatian penuh terhadap ilmu
ini adalah Yahya bin Sa'id al-Qaththan (w. 189 H). Bahkan, ada yang mengatakan,
Yahya adalah orang yang pertama kali memerhatikan ilmu ini. Langkah yahya ini
kemudian diikuti oleh murid-muridnya Yahya bin Ma'in ( w. 233 H./848), Ali Ibn
al-Madînî (w.234 H), Ahmad bin Hanbal
(w. 241 H), ‘Amr Ibn al-Fallas ( w. 249 H./864 ), Abu Khaitsamah, dan
murid-murid mereka seperti Abi Zur'ah (562 H./1167 M.), Abi Hatim (327 H./938
M), Bukhari (w. 256 H), Muslim (w. 251 H), Abi Ishaq Jauzajani as-Sa'di (w. 259
H./873 M.).
Berikut juga para imam sesudah mereka seperti an-Nasa’i
(w. 303 H), Ibnu Khuzaimah (w. 311 H./924 M), at-Tirmidzi (w. 279 H./892 M),
ad-Dawlabi (w. 310 H./923 M.) dan al-Uqaili (w. 322 H./934 M.). Juga termasuk
pemuka di bidang ini adalah Muhammad ibnu Saad (230 H), 'Ali Ibn al-Madînî (234
H), Abu Bakar ibnu Syaibah (235 H), Ishaq ibnu Rahawaih (237 H). Sesudah itu,
Ad-Darimi (255 H), Abu Zur'ah (264 H), Baqi ibnu Makhlad (276 H), Abu Zurah Ad-Damaskus
(281 H).
Kitab tertua dalam bab ini adalah Kasyf azh-Zhzunun
yang ditulis oleh Abil Hasan Ahmad bin Abdullah al-'Ajaliy (w. 261 H). Dalam
kitab ini secara spesifik dibahas Kitab al-Jarhu wat-Ta’dîl . Kemudian,
lahir kitab al-Jarhu wat-Ta'diil oleh ibn Abi Hatim (w. 327 H./938 M.).
Di antara kitab di bidang ini pula adalah Kitab Tabaqat yang ditulis
oleh Muhammad ibnu Saad Az-Zuhri Al-Basari (231 H). Ada pula yang sepesifik
menulis tentang orang-orang yang dapat dipercayai saja seperti Kitab ats-Tsiqat,
karya Al-Ajaliy (w. 261 H) dan Kitab ats-Tsiqât karya Abu Hatim ibnu
Hibban Al-Busty (w. 354 H./965 M). Yang sepesifik menulis riwayat orang-orang yang
lemah-lemah saja seperti Kitab Ad-Duafa’, karya al-Bukhari dan Kitab
ad-Duafa’ karya Ibn al-Jauzi (w. 587 H).
0 comments:
Post a Comment