Wednesday, January 31, 2018
Shabat yang Meninggal Terakhir
Artinya, yang wafat terakhir dari para sahabat. Secara mutlak, dari kalangan Sahabat Nabi yang wafat terakhir adalah Abu Thufail Amir bin Waatsilah. Ia wafat tahun 100 Hijriyah di Makkah. Demikian dikatakan oleh Imam Muslim dan dipastikan oleh Ibnu Shalah. Al-Hakim juga meriwayatkan dalam al-Mustadrak, bahwa sahabat yang wafat terakhir adalah Abu Thufail.
Menurut Sayid Muhammad al-Maliki, yang shahih adalah Abu Tufail wafat di Makkah al-Mukarramah sebagai mana dikatakan oleh Ali Ibnul Madini dan Ibnu Hibban serta lainnya. Pendapat ini diamini oleh al-Hâfidz al-'Iraqi dalam Syarahnya atas Alfiyah-nya. Adapun sahabat yang wafat terakhir dikaitkan dengan wilayahnya, maka para ulama menyebutkan bahwa sahabat yang wafat terakhir di Bashrah adalah Anas bin Malik. Ada yang mengatakan ia wafat tahun 93 Hijriyah.
Sahabat yang wafat terakhir di Kufah adalah Abdullah bin Abi Aufa menurut pendapat yang lebih shahih. Ia wafat tahun 86 Hijriyah dan ia adalah peserta Bai'atur Ridhwan yang masih hidup. Sahabat yang wafat terakhir di Syam adalah Abdullah bin Busr al-Mazini. Ia wafat tahun 88 Hijriyah dan itulah yang masyhur. Ia adalah sahabat terakhir yang masih hidup dari mereka yang shalat menghadap dua kiblat. Ada yang mengatakan, Sahabat yang wafat terakhir di Syam adalah Abu Umamah Shuday bin Ajlan al-Bahili. Pendapat pertama lebih shahih. Sahabat yang wafat terakhir di Mesir adalah Abdullah Ibnul Harits bin Jaz-in az-Zubaidi. Ia wafat tahun 86 Hijriyah, menurut pendapat yang Masyhur.
Para ulama berbeda pendapat mengenai siapa yang wafat terakhir di Madinah. Ada yang mengatakan, as-Saaib bin Yazid dan ia wafat tahun 91 Hijriyah menurut pendapat yang masyhur. Ada yang mengatakan, Sahal bin Sa'ad al-Anshari dan ia wafat tahun 88 Hijriyah meskipun ada perbedaan mengenai hal itu. Ada yang mengatakan Jabir bin Abdullah dan ia wafat tahun 72 Hijriyah. Ada yang mengatakan Mahmud Ibnur Rabii' dan ia wafat tahun 99 Hijriyah. Adapun sahabat yang wafat terakhir di Makkah, maka telah dikemukakan bahwa yang shahih adalah Abu Thufail. Ada yang mengatakan Jabir bin Abdullah. Ada yang mengatakan Abdullah bin Umar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment